CEDERA PERMAINAN SEPAK BOLA
Cedera olahraga adalah cedera yang terjadi pada otot, sendi, atau tulang selama berolahraga atau latihan fisik. Kondisi ini dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, termasuk pada atlet.
Risiko
cedera dalam olahraga sebetulnya dapat diminimalisir dengan melakukan pemanasan
yang benar dan menggunakan alat pengaman atau pelindung diri, seperti misalnya
helm, pelindung siku, dan pelindung lutut.
Namun,
karena berbagai faktor lainnya, seseorang yang tengah berolahraga tetap
berisiko mengalami cedera-cedera berikut ini:
1.
Patah
Tulang
Patah tulang adalah
jenis cedera olahraga yang terjadi akibat tulang menerima benturan keras,
tekanan berlebih, atau gerakan berulang dengan kekuatan yang lebih besar dari
kekuatan tulang itu sendiri. Seseorang yang sering berlari atau atlet senam
cenderung lebih berisiko mengalami cedera ini. Patah tulang kerap terjadi pada
bagian lengan dan kaki.
2.
Cedera
Pergelangan Kaki
Cedera
pada pergelangan kaki adalah satu dari beberapa jenis cedera olahraga yang
paling sering terjadi. Cedera olahraga ini terjadi ketika ligamen yang
menghubungkan tulang dan menjaga kestabilan pergerakan sendi mengalami
peregangan secara berlebihan atau bahkan robek.
Olahraga
seperti berlari, jogging, melompat, dan berjalan di permukaan yang tidak rata
merupakan beberapa jenis aktivitas fisik yang paling sering menyebabkan
terkilir. Jenis cedera olahraga ini dapat dihindari dengan rutin melakukan
latihan fleksibilitas dan keseimbangan tubuh.
3.
Kram
Otot
Tanpa
melakukan pemanasan yang baik dan benar, tubuh akan lebih berisiko mengalami
kram otot saat berolahraga. Risiko ini akan semakin meningkat jika melakukan
olahraga dengan intensitas tinggi, seperti berenang.
Berbeda
dari jenis-jenis cedera olahraga lain, kram otot menyerang satu bagian tubuh
dengan sensasi seperti menusuk akibat kontraksi otot yang terjadi secara
tiba-tiba. Kram otot dapat terjadi di bagian tubuh mana pun dan mengakibatkan
area tubuh yang mengalami kram tidak dapat digerakkan.
Biasanya
kram otot dapat menghilang dengan sendirinya setelah beberapa menit. Namun,
area yang mengalami kram otot tetap akan sulit digerakkan dan terasa nyeri.
Saat mengalami kram otot, penting untuk tetap tenang sehingga dapat mengurangi
ketegangan di otot dan mempercepat pemulihannya.
4.
Cedera
Tulang Kering
Shin splints atau cedera tulang kering terjadi akibat peningkatan intensitas olahraga dalam waktu singkat, seperti mempercepat kecepatan lari secara tiba-tiba. Jenis cedera olahraga ini rawan terjadi pada seseorang saat sedang berlari atau melompat, seperti pada pemain sepak bola, atlet lari, dan pemain bola basket.
Penyebab
cedera tulang kering lainnya adalah penggunaan sepatu olahraga yang kurang
nyaman atau tidak pas. Cedera ini juga bisa terjadi akibat berlari menanjak
atau menuruni jalanan dengan permukaan yang keras dan tidak rata. Adapun
gejalanya dapat ditandai dengan rasa nyeri pada bagian tulang kering dan otot
sekitarnya.
5.
Cedera pada Bahu
Munculnya rasa nyeri di bagian bahu adalah gejala dari cedera bahu saat olahraga yang sering dialami oleh pemain tenis, golf, bisbol, dan atlet renang. Hal ini terjadi karena adanya pergerakan pada sendi bahu secara berulang dan intens.
Akibatnya,
otot-otot pada bahu akan menerima tekanan atau beban yang melebihi kapasitasnya
sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan kelelahan, pembengkakan, atau bahkan
robekan.
Perlu
diketahui, bahu memiliki empat otot besar yang berfungsi untuk menjaga dan
menopang sendi-sendi bahu. Sendi-sendi tersebut menjadi tumpuan utama
pergerakan lengan saat melakukan olahraga-olahraga seperti golf, berenang, push
up, bulu tangkis, dan tenis.
Oleh
karena itu, olahraga dengan intensitas yang tinggi tanpa istirahat dapat
menyebabkan munculnya rasa nyeri pada bagian bahu sampai pergelangan tangan.
Jika hal ini terjadi, segera hentikan pergerakan tersebut untuk menghindari
terjadinya komplikasi yang lebih parah.
5.
Cedera
Lutut
Cedera
lutut sering terjadi pada olahraga yang banyak bertumpu atau mengandalkan
lutut, seperti sepak bola, lari, bola voli, dan olahraga cabang atletik.
Gejalanya ditandai dengan rasa nyeri parah pada bagian tempurung lutut dan
kadang disertai bunyi retakan, patahan, atau gemeretak.
Jenis
cedera olahraga ini dapat terjadi karena trauma, seperti terbentur, jatuh, atau
melakukan gerakan tertentu yang menggunakan lutut sebagai tumpuan secara terus
menerus dalam durasi yang lama. Cedera pada lutut terbagi menjadi dua, yaitu
runner's knee dan jumper's knee.
Runner's
knee ditandai dengan kondisi lutut yang tidak bisa bergerak secara optimal
akibat gesekan berulang pada tulang rawan yang membatasi tulang tempurung lutut
(patela) dan tulang paha. Kondisi ini sering menimbulkan munculnya bunyi saat
berusaha menggerakkan lutut.
Sementara
itu, jumper's knee adalah cedera lutut yang disebabkan oleh tekanan berulang
pada tendon tempurung lutut (tendon patela) yang menghubungkan patela dengan
tulang kering.
6.
Cedera
Hamstring
Hamstring
adalah otot yang terletak di bagian belakang paha sehingga cedera hamstring
adalah jenis cedera olahraga yang menimbulkan rasa nyeri seperti ditarik di
bagian otot tersebut. Cedera ini sering terjadi pada atlet sepak bola, pelari,
maupun pemain bola basket akibat otot yang kelelahan, gerakan tiba-tiba, atau
kurangnya pemanasan.
Cedera
yang juga dikenal dengan istilah "paha ketarik" ini dapat diatasi
dengan meletakkan kompres dingin pada bagian yang mengalami cedera untuk
mengurangi rasa nyeri atau dengan beristirahat sejenak.
0 komentar:
Posting Komentar