DAFTAR
ISI
DAFTAR
ISI.................................................................................................. ......
i
KATA
PENGANTAR................................................................................... ...... i
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1.
Latar Belakang....................................................................................... ...... 1
1.2.
Perumusan Masalah................................................................................ ...... 1
1.3.
Tujuan..................................................................................................... ...... 1
BAB 2 DASAR TEORI ....................................................................................... 2
2.1. Asal-usul suku Betawi............................................................................ ...... 2
BAB 3 PEMBAHASAN
“Keragaman Budaya yang
Dimiliki Suku Betawi” .............................................................................. 3
3.1. Kesenian
tari........................................................................................... ...... 3
3.2. Rumah
adat............................................................................................ ...... 4
3.3. Bela Diri................................................................................................. ...... 4
3.4. Pakiaan
Adat.......................................................................................... ...... 5
3.5. Kesenian Musik...................................................................................... ...... 6
3.6. Kesenian Pertunjukkan........................................................................... ...... 7
BAB 4 PENUTUP ................................................................................................ 8
4.1. Kesimpulan............................................................................................. ...... 8
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................... ...... 9
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi
Wabarakatuh
Puji
dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena ridha dan
rahmat-nya, saya dapat mengerjakan tugas softskill Ilmu Sosial Dasar dengan judul”
Budaya Suku Betawi ”. Makalah
ini saya buat untuk memenuhi tugas mata kuliah..
Semoga dengan
ditulisnya makalah ini, saya serta khalayak ramai bisa mengetahui segala
kebudayaan budaya Suku Betawi
yang mulai di tinggalkan saat ini. Dan semoga kepada generasi muda Betawi bisa
terus melestarikan kebudayaan masyarakat Betawi ini.
Saya menyadari
terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini, maka dari itu saya bersedia di
beri saran dan kritik untuk kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.
Saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini.
Demikianlah
makalah ini, saya harap para pembaca makalah ini akan mendapatkan banyak
informasi dan pengetahuan yang baru dari makalah ini.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi
Wabaraktuh
Banda Aceh ,
11 Juni
2024
Penulis
BAB
I
1.1.
Latar
Belakang
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang, serta diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya itu sendiri terbentuk dari pakaian, agama, peralatan,
karya seni, dan lainnya.
Di
Indonesia banyak sekali budaya yang berbeda dari setiap daerah, yang membuat
Indonesia memliki beragam kebudayaan. Dan pada perkembangannya keberagaman
budaya ini memiliki hal positif, yaitu dengan adanya akulturasi budaya, namun
tidak menghilangkan ciri khas masing-masing.
Suku
Betawi terkenal akan akulturasi budayanya, mulai dari musik, pakaian, tarian,
Bahasa, dan lainnya. Dan pada makalah ini saya akan menjelaskan beberapa budaya
suku Betawi, karena kebudayaan Betawi mulai terlupakan.
1.2.
Perumusan
Masalah
1. Bagaimana
asal usul suku Betawi terbentuk?
2. Apa
sajakah keragaman kebudayaan Betawi?
1.3.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui bagaimana asal usul budaya Betawi.
2. Mengetahui
apa saja keberagaman budaya yang ada pada suku Betawi.
BAB II
DASAR TEORI
Betawi merupakan
suku yang kaya akan keragaman budaya, bahasa, dan kultur. Keragaman budaya
Betawi inilah yang membawa beraneka persepsi, tafsiran, dan pemahaman tentang
Betawi, baik dari segi penduduk asli, kultur, maupun kebudayaan.
Contohnya
adalah mengenai asal-usul terbentuknya masyarakat Betawi di Jakarta. Ada yang
berpendapat bahwa suku Betawi telah lama mendiami wilayah Jakarta sebelum
invasi Belanda ke Batavia. Dan ada juga ahli yang berpendapat bahwa suku Betawi
merupakan sebuah persilangan antar beberapa suku yang mendiami wilayah Jakarta,
seperti Sunda, Jawa, Cina, Arab, Melayu, dan Tionghoa.
Pada
data sensus penduduk Jakarta tahun 1615 dan 1815, terdapat penduduk dari
berbagai golongan etnis, tetapi tidak ada catatan menganai etnis Betawi. Dan
pada hasil senus tahun 1893 menunjukkan hilangnya sejumlah golongan etnis ynag
sebelumnya ada, seperti etnis arab moor, bali, jawa, sunda, sulawesi selatan,
sumbawa, ambon dan banda, dan melayu. Kemungkinan kesemua suku bangsa nusantara
dan arab moor ini dikategorikan ke dalam kesatuan penduduk pribumi di Batavia
yang kemudian terserap ke dalam kelompok etnis betawi.
Dan
terdapat penelitian yang mengatakan bahwa kebudayaan Betawi banyak dipengaruhi
dari kebudayaan Belanda, Cina, Arab, India, Portugis, dan Sunda. Seperti musik
Betawi yang banyak dipengaruhi oleh budaya-budaya dari Arab, Tionghoa, India,
Portugis, Belanda, dan Melayu. Selain musik, kebudayaan Betawi yang dipengaruhi
oleh budaya lain ada dari pakaian, tarian, Bahasa, dan lainnya.
BAB
III
Keragaman budaya yang dimiliki suku Betawi
3.1.
Kesenian
Tari
·
Tari Topeng
Tari
ini sudah cukup lama di kenal sebagai tari tradisional asal Betawi. Seni tari
ini biasanya di gelar saat ada pernikahan, acara sunatan dan membayar nazar.
Yang menjadi khas dari tari ini adalah topeng, para penari memakai topeng dan
bercerita lewat seni gerak. Kini tari Topeng Betawi sudah banyak dikreasikan,
sehingga Tarian Betawi pun semakin beragam.
·
Tari Cokek
Tarian
Betawi yang satu ini dibawa oleh para cukong atau tuan tanah peranakan Tionghoa
yang kaya raya, dan tarian cokek ini diiringi oleh musik Gambang Kromong.
Pakaian tari Cokek Betawi mirip dengan tarian-tarian di Cina. Ciri khasnya dari
tari ini yaitu goyang pinggul yang geal-geol.
3.2.
Rumah
Adat
Rumah
Bapang atau sering disebut rumah kebaya adalah rumah adat Betawi. Ciri khas
rumah ini adalah teras rumahnya yang luas, disana terdapat ruang tamu, serta bale
(tempat duduk santai), lalu teras tersebut dipagari dengan kayu setinggi kurang
lebih 80 cm dan biasanya lantainya lebih tinggi dari permukaan tanah. Lalu
terdapat tangga yang berjumlah paling banyak 3 anak tangga. Bentuk rumah Betawi
sederhana dan terbuat dari kayu dengan ukiran khas dengan bentuk rumah kotak
(dibangun diatas tanah berbetuk kotak).
3.3.
Bela
Diri
Betawi
memiliki jenis bela diri tersendiri yang bernama Pencak Silat. Bela diri ini
dimainkan oleh 2 orang yang memainkan dengan menggunakan pakaian khas Betawi
yaitu menggunakan baju koko, ikat pinggang khas Betawi, peci, dan menggunakan
golok. Biasanya bela diri ini digunakan sebagai perlengkapan pada acara
pernikahan atau pentas lainnya.
3.4.
Pakaian
Adat
Pakaian
adat Jakarta terbagi menjadi pakaian adat untuk wanita dan pria. Untuk pria
biasanya menggunakan baju koko, celana batik, kain pelekat atau pun sarung yang
di taruh di leher serta peci yang digunakan, sedangkan wanita mengunakan baju
kurung lengan pendek atau pun kebaya, dengan menggunakan kain sarung batik dan
menggunakan kerudung.
Untuk
pakaian saat pernikahan pakaian pria di buat dandanan cara haji. Pakaian
pengantin pria ini meliputi jubah dan tutup kepala, sedang kan bagi perempuan
dibuat dandanan ala nona Cina dengan blus berwarna cerah. Bawahannya
menggunakan rok atau disebut Kun yang berwarna gelap dengan model duyung. Warna
yang sering digunakan hitam atau merah hati. Sebagai pelengkap bagian kepala
digunakan kembang goyang dengan motif burung hong dengan sanggul palsu,
dilengkapi dengan cadar di bagian wajah.
3.5.
Kesenian
Musik
·
Gambang Kromong
Kesenian
musik ini merupakan perpaduan dari kesenian musik setempat dengan Cina yang
berkembang pada abad 18. Hal ini dapat dilihat dari instrumen musik yang
digunakan, seperti alat musik gesek dari Cina yang bernama Kongahyan, Tehyan,
dan Sukong. Sementara alat musik Betawi antara lain: gambang, kromong, kemor,
kecrek, gendang kempul, dan gong.
·
Tanjidor
Tanjidor
adalah sebuah kesenian Betawi yang berbentuk orkes. Kesenian ini sudah dimulai
sejak abad ke-19. Alat-alat musik yang digunakan biasanya terdiri dari
penggabungan alat-alat musik yang di tiup dengan alat-alat musik gesek dan
alat-alat musik perkusi. Biasanya kesenian ini digunakan untuk mengantar
pengantin atau dalam acara pawai daerah.
3.6.
Kesenian
Pertunjukkan
·
Ondel-ondel
Ondel-ondel
adalah sebuah kesenian betawi berupa boneka yang tingginya mencapai sekitar ±
2,5 m dengan garis tengah ± 80 cm, boneka ini dibuat dari anyaman bambu agar
dapat dipikul dari dalam oleh orang yang membawanya. Boneka tersebut dipakai
dan dimainkan dengan cara berjoget. Pada wajahnya berupa topeng atau dengan
kepala yang diberi rambut dibuat dari ijuk. Wajah ondel-ondel pria biasanya di
cat dengan warna merah, sedangkan yang perempuan dicat dengan warna putih.
·
Lenong
Lenong
ini merupakan pertunjukkan drama orang Betawi yang berisi lawakann dengan
banyolan-banyolan tanpa adanya plot cerita. Dan biasanya lenong di iringi oleh
alunan musik gambang kromong.
BAB
IV
4.1. Kesimpulan
Begitu
banyak pendapat mengenai asal-usul suku Betawi. Dari yang menyebut bahwa suku
Betawi bukan penduduk asli yang telah lama tinggal di Jakarta, tapi merupakan
hasil persilangan dari berbagai suku dan menamai mereka sebagai orang Betawi.
Dan ada yang menyebut bahwa orang Betawi telah lama ada sebelum Belanda datang
ke Batavia.
Dahulu
Batavia merupakan kota yang terkenal sebagai kota perdagangan, itulah yang
menyebabkan Batavia di datangi oleh orang-orang asing yang berdagang, dan
mereka juga ada yang tinggal lalu beranak-pinak, sehingga banyak sekali etnis
di Batavia, mulai dari etnis Arab, Tionghoa, Portugis, serta suku-suku di
Indonesia seperti Sunda, Jawa, dan Melayu.
Dari
persilangan tersebutlah yang menyebabkan kebudayaan Betawi sangat beragam, karena
kebudayaan Betawi juga merupakan hasil akulturasi dari beberapa kebudayaan.
Seperti tanjidor yang merupakan musik percampuran antara budaya Cina, dan
Portugis. Selain musik, terdapat pada pakaian kebaya yang mengandung budaya
cina. Dan masih banyak budaya Betawi hasil akulturasi lainnya.
Dan
penting bagi kita generasi muda untuk melestarikan kebudayaan daerah kita
masing-masing. Terima kasih telah membaca makalah mengenai “Keberagaman Budaya
Betawi” yang saya buat, maaf apabila terdapat kekurangan dan kesalahan.
DAFTAR
PUSTAKA
https://anggrainiujianti.blogspot.co.id/2017/03/kebudayaan-betawi.html
http://khantydwi.blogspot.co.id/2013/05/kesenian-dan-kebudayaan-jakarta- betawi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Betawi
0 komentar:
Posting Komentar